SURAKARTA - Tiga masjid di Jawa Tengah yang mendapat penghargaan Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (AMPeRa) 2024 di Swiss-Belhotel Surakarta, Selasa (01/10/2024) malam.
Penghargaan diserahkan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI, Kamaruddin Amin didampingi Plt. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ahmad Zayadi saat membuka International Symposium on Innovative Masjid (ISIM) 2024.
Tiga masjid di Jateng yang menjadi juara AMPeRa 2024 yaitu Masjid Al Ishlah Desa Kragan RT. 003 RW. 001 Kec. Kragan, Kab. Rembang kategori terbaik I Masjid Besar Perontohan. Masjid Al-Ilham, Desa Bakalan Kec. Dukuhseti Kab. Pati, terbaik II kategori Masjid Ramah Lingkungan dan Masjid At-Taqwa, Krandon RT. 005-006 RW. 001 Kec. Kota Kudus, terbaik III kategori Masjid Jami Percontohan se-Indonesia.
Hadiah masing-masing diserahkan kepada Wakil Ketua Takmir Masjid Besar Al Ishlah Kragan, Kabupaten Rembang KH Ahmad Ahsan Muallim, Ketua Yayasan Masjid Al-Ilham, Desa Bakalan Kec. Dukuhseti Kab. Pati KH Umar Farouq dan Pengurus Masjid Jami' At Taqwa Krandon Kota Kudus, Kab. Kudus MC. Mifrohul Hana, M.E.Sy.
Kasubdit Kemasjidan Bimas Islam Kemenag RI Akmal Salim Ruhana menjelaskan, anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (AMPeRa) 2024 menjadi program tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI. Dalam AMPeRa, Kemenag memberi penghargaan kepada masjid-masjid yang telah berupaya menjadi percontohan dan ramah di berbagai kategori.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI, Kamaruddin Amin mengatakan penghargaan ini diberikan untuk mendorong masjid-masjid di seluruh Indonesia agar menjadi pusat kegiatan keagamaan yang berkualitas dan nyaman bagi jemaah.
“Kegiatan ini lebih dari sekadar kompetisi, melainkan mengarusutamakan fungsi masjid sebagai tempat meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama. Sehingga keberadaan masjid akan berdampak untuk masyarakat sekitar, sekaligus menginspirasi masjid lainnya untuk bisa menjadi nominator berikutnya, ” katanya.
AMPeRa 2024 digelar melalui berbagai tahapan yang melibatkan sosialisasi, penilaian dan penganugerahan masjid percontohan di tingkat nasional.
Hadir mewakili Kakanwil Kemenag Jateng, Kabid Urusan Agama Islam Zainal Fatah turut berbangga dan optimistis rumah ibadah khususnya masjid di Jawa Tengah akan mereplikasikan nilai-nilai kebaikan melalui kegiatan keagamaan dan tata kelola.
“Atas perolehan anugerah ini sebagai upaya untuk meningkatkan standar pengelolaan masjid, baik dari segi kebersihan, tata kelola, maupun program-program keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat, ” kata Zainal Fatah.
Penilaian masjid percontohan mencakup sejumlah kategori. Antara lain Masjid Raya Percontohan, Masjid Agung Percontohan, Masjid Besar Percontohan, Masjid Jami’ Percontohan, Masjid Bersejarah Percontohan, dan Masjid Tempat Publik Percontohan.
Sedangkan untuk kategori masjid ramah yaitu Masjid Ramah Anak dan Perempuan, Ramah Difabel dan Lansia, Ramah Lingkungan, Ramah Keragaman, dan Ramah Musafir serta Dhuafa.
Selain piagam, penerima penghargaan juga mendapatkan dana pengembangan masing-masing terbaik I sebesar 25 juta rupiah, terbaik II sebesar 20 juta rupiah dan terbaik III sebesar 10 juta rupiah.
Tanggung Jawab
Plt. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ahmad Zayadi dalam sambutanya mengatakan, pembangunan dan pembinaan kemasjidan adalah tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun masyarakat, termasuk organisasi keagamaan dan takmir masjid.
‘’Setiap pihak memiliki peran penting dan tanggung jawab masing-masing dalam memajukan masjid. Pengurus masjid atau takmir bertanggung jawab mengelola idarah (manajemen), imarah (pemberdayaan), dan riayah (pemeliharaan) masjid. Sementara itu, organisasi keagamaan memperkuat takmir dan melakukan pembinaan umat di masjid, ’’ kata Zayadi yang juga Direktur Penerangan Agama Islam.
Pemerintah, dalam hal ini, berperan memberikan arahan berupa regulasi, memberikan bantuan dana bagi masjid, dan mendampingi proses transformasi masjid agar pengelolaannya semakin baik, ekosistemnya semakin moderat, serta menjadi lebih berdaya dan memberdayakan.
Baca juga:
Kemenkumham Jateng Sukses Raih Predikat WBK
|
Sebagai bagian dari upaya pembinaan ini, Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (AMPeRa) 2024 diadakan.
‘’Ini bukanlah sekadar kompetisi untuk mencari siapa yang terbaik, melainkan sebuah langkah nyata untuk mendorong transformasi masjid agar semakin terstandar, sekaligus mendorong sinergi dari semua pihak dalam menata masjid masing-masing, ’’ tegasnya.
Menurut Zayadi tujuan utamanya adalah menginspirasi lebih banyak masjid agar menjadi tempat ibadah yang semakin nyaman dan ramah bagi semua.
Anugerah ini layak diberikan kepada semua masjid yang telah berupaya dan terus bertransformasi menjadi lebih baik.
‘’Kami, sebagai pemerintah, khususnya Kementerian Agama, mengapresiasi setinggi-tingginya upaya tersebut. Namun, kami juga menyadari keterbatasan dalam membina secara langsung ke seluruh provinsi. Oleh karena itu, dengan hadirnya masjid-masjid percontohan ini, diharapkan akan tercipta "perkecambahan" masjid-masjid lain yang dapat meniru dan menginspirasi, ’’ tegas Pungkasnya.
(N.son/gus FY/Djarmanto-YF2DOI).